BERHENTI MEROKOK DENGAN MEROKOK
MEROKOK dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Kalimat ini selalu tercantum di setiap bungkus rokok, apapun merek, kelas dan jenisnya.
Apakah kalimat itu dipatuhi konsumen, terutama perokok ? Yang pasti pabrik rokok masih terus memproduksinya. Yang paling utama, pemasukan ke kas negara dari cukai rokok sangat tinggi.
Kini kalau ada seruan untuk tidak merokok, bahkan ada pembatasan ruangan atau disediakan ruang khusus untuk perokok. itu hanyalah sebagai dampak dari sebab dan akibat perusahaan rokok dan konsumennya.
Alasan kesehatan sebagai dampak dari merokok memang dilematis, di satu sisi tetap berdiri pabrik rokok, di sisi lain perokokpun masih terus ada. Demikian pula halnya keberadaan petani tembakau yang mengandalkan hidup pada tanaman tembakau itu.
Namun sekarang muncul rokok untuk kesehatan, bahkan ekstrimnya lagi, merokok bisa menyembuhkan penyakit. Apalagi dari sederet penjelasannya, abu rokok itupun memiliki kegunaan untuk penyembuhan.
Rokok Terapi ini menawarkan suatu metode “Berhenti Merokok dengan Rokok” dengan memanfaatkan bahan alami tanpa unsur kimia, dan banyak negara di belahan dunia ini memanfaatkan bahan alami yang belakangan kental dengan istilah toga - tanaman obat keluarga.
Kalau melihat sejarah awal berdirinya pabrik rokok yang memproduksi rokok kesehatan ini, sepertinya ilmu gotak-gatuk bisa diterima akal. Bermula dari berkumpulnya sejumlah orang dengan pimpinannya, KH Abdul Malik yang asli Sumenep dan mulai bicara ,dari masalah wiridan hingga ke hal yang umum termasuk masalah jamu.
Ujicoba Ramuan Abdul Malik memang dikenal sebagai ahli membuat ramuan berbagai jamu. Dia juga membuka praktik pengobatan alternatif dengan metode pijat refleksi. Di kala. Memet yang asli Sumbawa berbicara tentang rokok “cete” ,yakni rokok yang dioles dengan ampas kopi, kemudian menyinggung tentang kemungkinan rokok diberi ramuan jamu seperti yang diramu kiai, gayungpun bersambut. Maka dimulailah ujicoba produk rokok dicampur dengan sederet bahan herbal.
Rokok warisan leluhur ini tanpa bahan kimia maupun candu dan dibuat Ustadz KH. Abdul Malik berdasarkan petunjuk yang didapatnya saat melakukan “istikharah”. Ditambah dengan doa-doa yang dihembuskan pada bahan baku rokok berupa energi gelombang pendek sangat halus, sehingga mampu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat racun seperti infeksi, radang dan bakteri serta virus.
Komposisi 17 jenis bahan ramuan yang dinilai mampu menetralkan kandungan tar dan nikotin mulai diracik. Bahan tersebut merupakan ramuan yang terdiri dari beberapa ramuan tradisional dan rempah-rempah seperti daun sirih, kayu siwak, madu dan sebagainya.
Bahan itu semua diyakini memiliki banyak kegunaan, di antaranya untuk melancarkan peredaran darah, membersihkan racun dalam tubuh terutama pada saluran pernafasan, tenggorokan, dan paru-paru.
Rasa rokok ini, apapun namanya, ada yang menyebut rokok buatan Kiai Malik ini dengan nama rokok herbal atau rokok kesehatan. Tapi yang jelas rokok ini diberi nama “SIN” , kependekan dari bukit Sinai yang kental dengan cerita The Ten Commandment-nya
Apakah kalimat itu dipatuhi konsumen, terutama perokok ? Yang pasti pabrik rokok masih terus memproduksinya. Yang paling utama, pemasukan ke kas negara dari cukai rokok sangat tinggi.
Kini kalau ada seruan untuk tidak merokok, bahkan ada pembatasan ruangan atau disediakan ruang khusus untuk perokok. itu hanyalah sebagai dampak dari sebab dan akibat perusahaan rokok dan konsumennya.
Alasan kesehatan sebagai dampak dari merokok memang dilematis, di satu sisi tetap berdiri pabrik rokok, di sisi lain perokokpun masih terus ada. Demikian pula halnya keberadaan petani tembakau yang mengandalkan hidup pada tanaman tembakau itu.
Namun sekarang muncul rokok untuk kesehatan, bahkan ekstrimnya lagi, merokok bisa menyembuhkan penyakit. Apalagi dari sederet penjelasannya, abu rokok itupun memiliki kegunaan untuk penyembuhan.
Rokok Terapi ini menawarkan suatu metode “Berhenti Merokok dengan Rokok” dengan memanfaatkan bahan alami tanpa unsur kimia, dan banyak negara di belahan dunia ini memanfaatkan bahan alami yang belakangan kental dengan istilah toga - tanaman obat keluarga.
Kalau melihat sejarah awal berdirinya pabrik rokok yang memproduksi rokok kesehatan ini, sepertinya ilmu gotak-gatuk bisa diterima akal. Bermula dari berkumpulnya sejumlah orang dengan pimpinannya, KH Abdul Malik yang asli Sumenep dan mulai bicara ,dari masalah wiridan hingga ke hal yang umum termasuk masalah jamu.
Ujicoba Ramuan Abdul Malik memang dikenal sebagai ahli membuat ramuan berbagai jamu. Dia juga membuka praktik pengobatan alternatif dengan metode pijat refleksi. Di kala. Memet yang asli Sumbawa berbicara tentang rokok “cete” ,yakni rokok yang dioles dengan ampas kopi, kemudian menyinggung tentang kemungkinan rokok diberi ramuan jamu seperti yang diramu kiai, gayungpun bersambut. Maka dimulailah ujicoba produk rokok dicampur dengan sederet bahan herbal.
Rokok warisan leluhur ini tanpa bahan kimia maupun candu dan dibuat Ustadz KH. Abdul Malik berdasarkan petunjuk yang didapatnya saat melakukan “istikharah”. Ditambah dengan doa-doa yang dihembuskan pada bahan baku rokok berupa energi gelombang pendek sangat halus, sehingga mampu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat racun seperti infeksi, radang dan bakteri serta virus.
Komposisi 17 jenis bahan ramuan yang dinilai mampu menetralkan kandungan tar dan nikotin mulai diracik. Bahan tersebut merupakan ramuan yang terdiri dari beberapa ramuan tradisional dan rempah-rempah seperti daun sirih, kayu siwak, madu dan sebagainya.
Bahan itu semua diyakini memiliki banyak kegunaan, di antaranya untuk melancarkan peredaran darah, membersihkan racun dalam tubuh terutama pada saluran pernafasan, tenggorokan, dan paru-paru.
Rasa rokok ini, apapun namanya, ada yang menyebut rokok buatan Kiai Malik ini dengan nama rokok herbal atau rokok kesehatan. Tapi yang jelas rokok ini diberi nama “SIN” , kependekan dari bukit Sinai yang kental dengan cerita The Ten Commandment-nya
Sumber http://suaramerdeka.com
Recommended Post
-
Sekali pandang, semut adalah sejenis makhluk kecil yang tidak memberikan apa-apa manfaat dalam kehidupan manusia. Namun begitu, makhluk ke...
-
Lahirnya SPBU Adalah sebuah era dimana lalu-lintas di Amerika banyak menggunakan kuda ataupun kereta kuda. Setelah ditemukannya minyak dan k...
-
Dikutip dari The Frisky, berikut ini empat kisah unik yang disebabkan terlalu bersemangatnya melakukan hubungan seks. Berikut 4 Kecelakan Un...
-
Mengenal Mengkudu Pohon setinggi 3-8 m dengan batang pokok jelas. Daun bertepi rata, berwarna hijau kekuningan. Bunganya berbentuk bonggol ...
-
Google akhirnya membayar ganti rugi sebesar US$500 juta (Rp4,3 triliun) untuk menyelesaikan masalah hukum antara perusahaan tersebut dengan ...
-
Buat Sobat - Sobat Blogger Sekalian Ane Mau Ngajak Kita Jalin Silaturahmi Antar Blogger YANG MAU TUKER BANNER SILAHKAN KOMENT UNTUK KONF...
-
Jam-jam setelah makan siang paling rawan menurunkan produktivitas seseorang. Mengantuk jadi satu alasan utama. Tekanan pekerjaan sejak p...
-
Misteri Dibalik Pasir Pasir Hisap – Pasir hidup adalah mekanisme paling unik alam semesta, ia mungkin terpendam di pantai tepi sungai ata...
-
Point Blank Point Blank Indonesia merupakan game taktis perang (tactical first-person shooter - FPS) yang dikembangkan oleh Zepetto dan dipu...
-
Ada suatu lelucon ketika pertandingan sepak bola antara Indonesia Vs Malaysia berlangsung ada istilah tebak-tebakan siapakah yang akan meme...
Wew judulnya aneh, jadi bingung. wkwkwkwk :)
heheh iya klo baru baca judulnya emang bingung,,,tp klo udah baca semua Insya Allah ga bakalan bingung ko :)