Posted in:
By Green KLOPERER | 5 comments

Asal Usul Halloween


Halloween atau Hallowe'en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Meski perayaan ini ini tampaknya belum atau bahkan sama sekali tidak populer di negara kita, namun Anda pasti sudah familiar dengan kata ini bukan?

Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili."

Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.

Salah satu simbol Halloween yang terkenal adalah Jack O'Lantern. Yaitu semacam hiasan yang dibentuk dari labu yang diisi dengan lilin atau lampu yang menyala. Labu tadi biasanya diukir dengan bentuk yang menyeramkan, sehingga pada saat malam tiba, Jack O'Lantern akan menyala dengan menyeramkan.

Selain Jack O'Lantern tadi, berbagai hiasan seram seperti kelelawar, tengkorak atau tulang belulang, sarang laba-laba, dan terkadang hiasan yang berbentuk seperti perlengkapan sihir seperti sapu terbang dan belanga tempat nenek sihir membuat berbagai obat atau racun sihir hingga tokoh vampir beserta peti matinya akan tampak di mana-mana.



Diyakini, perayaan Halloween ini berasal dari festival Samhain (dari bahasa Irlandia Kuno samain) yang dirayakan orang Kelt zaman kuno. Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panen dalam kebudayaan orang Gael (Galia), dan kadang-kadang disebut "Tahun Baru Kelt".

Kaum 'Kelt' (dari Celt dalam bahasa Inggris) berasal dari sebutan orang Yunani Kuno dan merupakan sebutan bagi sejumlah etnik di daerah Eropa Tengah. Di masa kini, istilah Kelt juga digunakan untuk menyebut sebagian penduduk Kepulauan Britania, daerah Bretagne di Prancis, dan daerah Galicia di Spanyol.

Nah, orang Kelt yang menganut paganisme ini secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih dan mengenakan kostum serta topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.





Ternyata nama Halloween ini berasal dari usaha Gereja pada masa itu untuk menghentikan penduduk merayakan hari perayaan Samhain yang dianggap bertentangan dengan perayaan Nasrani.

Gereja mengadopsi perayaan Samhain menjadi Hari Para Orang Suci (All Hallows Evening), dengan harapan para penduduk Galia di masa itu akan meninggalkan perayaan yang dianggap tidak gerejawi.

Dari nama All Hallows Evening, penduduk menyingkatnya menjadi Hallow's Even, dan makin lama nama yang ada makin pendek sehingga menjadi Halloween. Uniknya, walaupun nama dan perayaannya menjadi perayaan gerejawi, Gereja tetap tidak dapat mengubah bentuk dan tradisi yang ada di dalam perayaan ini.


 

Simbol Halloween yang dimengerti secara universal adalah labu yang diukir membentuk wajah "menyeramkan" yang disebut Jack O'Lantern. Di dalam Jack O'Lantern biasanya diletakkan lilin menyala atau lampu agar terlihat lebih seram di tempat gelap.

Konon Jack O'Lantern ini merupakan legenda dari Irlandia. Legenda ini menceritakan mengenai seorang petani licik dan tangguh plus pelit yang berhasil menipu Iblis. Ia berhasil membuat iblis naik ke atas pohon dan kemudian mengukir bentuk Salib di batang pohon tadi, sehingga Iblis tidak bisa turun dengan mudah.

Pada saat kematiannya, Jack tidak diterima di Surga, karena kelicikan dan berbagai tindak buruk yang dia lakukan selama hidup, tapi Iblis juga menolak Jack untuk masuk Neraka karena marah pernah ditipu oleh Jack.

Tapi akhirnya Iblis berbaik hati (atau makin jahat) dengan memberikan sebatang lilin untuk menemaninya berjalan-jalan dalam kegelapan, karena tidak dapat diterima di Surga ataupun Neraka. Lilin tadi ditempatkan di dalam Turnip (sebangsa lobak).

Para imigran dari Irlandia datang ke Amerika sambil terus mempertahankan tradisi ini, sayangnya, di Amerika tidak banyak ditemukan Turnip, sehingga mereka akhirnya memilih sayuran lain yang ada, dan bisa menggantikan Turnip.

Pilihan akhirnya jatuh ke labu (pumpkin) yang lebih banyak dan mudah ditemui di Amerika. Dari sini lah, Jack O'Lantern dari labu kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia.

Sumber

Recommended Post

5 Responses so far.

  1. al kahfi says:

    labu yg enak saja ternyata di jdikan simbol jack o lantern,, keren info nya sob

  2. TituitBom says:

    keren juga sejarahnya, btw jack o'lantern kasian amat, gak diterima di surga n neraka T_T

  3. wah ini beneran ga ? kita sebaiknya ga usah ikut merayakan hallowen karena sangat bertentangan dengan Agama kita.

  4. @ al kahfi ... hahah iya yah,,orang bule macem2 aja idenya

    @ TituitBom ... iya sejarahnya unik juga hahaha,,hmmm ho oh kebayang ga di neraka ga disrga ,,gentayangan ga jelas :)

    @ Mbah Qopet ... ahaha iya lah lagian ini juga bukan budaya timur :) n islam khusunya

  5. Mr.Randy says:

    mampir perdana disini kang ADii wehh mantap blognya hehe
    btw hallowen itu budaya orang asing,mending gak usah ikutan deh hehe

Leave a Reply

Silahkan Tinggalkan Komentar/Saran Anda Disini
Terima Kasih