By Green KLOPERER | 14.25
Posted in: | 14 comments

Tukang Kentut Profesional

Julukannya “Le Pétomane” alias artis Buang Angin/Tukang Kentut

SEJARAH
Joseph Pujol, lahir di Marseilles, Prancis 1857 Dari kecil emang udah jadi artis di desanya, jago nyanyi, joged, sama ngelawak di depan tetangga dan tamu orangt uanya. Beliau juga jago memainkan alat music trombone. Nah suatu hari, Si Joseph muda lagi berenang di pantai…
Waktu mau nyelam kan orang biasanya tarik nafas tuh, timbul kejanggalan di (maaf) daerah duburnya. Bersamaan dengan tarikan nafas, air laut yang dingin itu masuk kedalam bagian belakangnya. Si Joseph langsung panik gan! Buru-buru dia kepinggir. Dan ketika ia ngeden, keluar air yang banyak pada daerah tersebut.

Setelah diantar bonyoknya ke dokter, dokter menyimpulkan tidak ada cedera ataupun hal yang aneh, namun ternyata Joseph muda dapat mengontrol otot abdominalnya bersamaan dengan kontrol pernafasannya.

Singkat cerita-nya gini ngobrolers, diawal ceritakan dia memang performer sejati tuh… Akhirnya dia pake lah bakat barunya untuk menghibur orang-orang disekitarnya. Termasuk saat dia ikut wajib militer yang dimana membuat namanya disebar dari mulut-kemulut.


Kemampuan yang dia latih dan kuasai adalah:
-Menghisap air dan menyemprotkannya sampai beberapa meter
-Menghisap udara dan mengeluarkannya dengan kencang
-Memainkan nada seperti suling
-Buang angin 10 detik full
-Meniup lilin
-Meniru suara meriam dan badai petir
-Merokok pakai bagian belakang, 2 batang sekaligus
-Memainkan alat music ocarina
-dan lain lain

Saking lucunya konon katanya di penampilan perdananya orang tertawa sampai nangis dan beberapa wanita pingsan kehabisan nafas karena tertawa. Sampai ia audisi untuk Moulin Rouge dan akhirnya diterima!
Rekor bayarannya itu 20,000 francs per show.

Read more
By Green KLOPERER | 19.32
Posted in: | 13 comments

Trend Hotel Mayat Yang Lagi Booming



Jepang adalah sebuah negara dengan tingkat kematiannya 1,6 juta per tahun, kematian disana telah menjadi suatu pasar yang booming di Jepang.

Seorang pengusaha Yokohama bernama Hisayoshi Teramura sedang mencoba untuk lebih dalam menekuni bidang bisnis ini dengan menawarkan sebuah hotel khusus untuk orang mati.

Mr Teramura yang sudah memiliki bisnis kuburan dan rumah duka membuka Hotel aneh ini di seberang toko mie yang tak berdosa di pinggiran kota Yokohama tahun lalu.

Hotel untuk para mayat ini bernama Lastel, menawarkan kamar untuk si mayat dengan sewa harian ¥ 12.000 (sekitar Rp. 1.400.000,-) dimana keluarga korban dapat sementara untuk menyimpan (atau mungkin memberi liburan untuk si mayat) saat si mayat menunggu giliran antrianpada krematorium kota yang akhir-akhir ini sedang ramai. 





Di Yokohama, mayat menunggu kira-kira sampai 4 hari sebelum masuk dapur alias dikremasi, hal ini otomatis memberikan Hotel Lastel daftar tamu yang enggan menunggu giliran di rumahnya sendiri  Ini juga untuk menghindari mayat menginap di rumah yang sempit selama dia menunggu giliran.

Menggunakan sistem pnyimpanan mayat yang canggih dan otomatis, hotel ini menyimpan dan mengawetkan mayat dengan suhu yang dingin, selama mayat-mayat ini bersemayam beberapa hari di ruang yang bisa dilihat, siang dan malam keluarga atau teman-teman mendiang bisa datang untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Penginapan Hisayoshi Teramura dari luar tampak seperti hotel-hotel kecil lainnya yang berada di kota pelabuhan, kadang-kadang ada pasangan kekasih yang keliru masuk dan memesan kamar, sementara sang staff mengatakan, "Kami hanya menyediakan ruangan dengan suhu dingin...!"
Sumber

Read more